PT Equity World | Bursa Pagi: Laju Global Melemah di Asia, Tekanan Bearish IHSG Berlanjut
PT Equity World | Bursa Pagi: Laju Global Melemah di Asia, Tekanan Bearish IHSG Berlanjut PT Equity World | Bursa saham Asia pagi ini, Rabu (18/3), dibuka mixed cenderung melemah, berusaha melanjutkan tren kenaikan indeks acuan pada penutupan bursa saham utama Eropa dan Wall Street, di tengah kucuran stimulus pemerintah dan bank sentral sejumlah negara maju. Indeks MSCI Asia ex-Jepang turun 0,49%. Perdagangan saham hari ini dibuka dengan mencatatkan penurunan tajam indeks ASX 200, Australia sebesar 4,1%, di tengah kejatuhan harga saham hampir di semua sektor. Indeks berlanjut anjlok 3,70% (-195,60 poin) ke level 5.097,80 pada pukul 8:20 WIB. Pada jam yang sama indeks Nikkei 225, Jepang melonjak 1,12% (190,30 poin) ke posisi 17.201,83, setelah dibuka menguat 0,17% dan Topix melaju 0,86%, meski rilis data ekspor Jepang di Februari turun 1% (yoy). Indeks Kospi, Korea Selatan dibuka turun 0,43% dan berlanjut melemah 0,29% menjadi 1.667,59. Indeks Hang Seng, Hongkong dibuka menukik 1.03% (-240,39 poin) ke level 23.023,34 pada pukul 8:35 WIB. Indeks Shanghai Composite, China naik 0,46% menjadi 2.792,32. Pembukaan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pagi ini dihadapkan pada pergerakan indeks saham acuan di bursa global dan regional yang berbeda arah, setelah terbenam di zona merah sepanjang sesi perdagangan kemarin, tenggelam hampir 5% ke level 4.456. Harga ETF saham Indonesia ( EIDO ) di New York Stocks Exchange ditutup melesat 3,87% menjadi USD16,10. Sejumlah analis memperkirakan pergerakan IHSG hari ini masih akan melanjutkan tren bearish , dengan sinyal yang tetap negatif. Sejumlah indikator pergerakan indeks memperlihatkan adanya potensi bearish continuation dengan pola downward di area jenuh jual. Tim Riset Indo Premier berpendapat, menguatnya indeks bursa global seiring dengan adanya harapan stimulus fiskal baru untuk meminimalisir dampak negatif pandemi Covid-19 diprediksi akan menjadi sentimen negatif di pasar. Sementara itu terus bertambahnya korban terinfeksi dan meninggal Covid-19 di dalam negeri akan menjadi sentimen negatif untuk indeks harga saham gabungan. IHSG diprediksi akan bergerak bervariasi cenderung melemah dengan support di level 4.250 dan resistance di level 4.670. Beberapa ekuitas yang direkomendasikan , antara lain; Saham: BSDE (Buy, Support: Rp750, Resist: Rp850), BBRI (Buy on Weakness, Support: Rp3,090, Resist: Rp3,410), AKRA (Buy, Support: Rp1,555 Resist: Rp1,825), TBIG (Buy on Weakness, Support: Rp955, Resist: Rp1.000). ETF: XBNI ( SELL , Support: Rp720, Resist: Rp830), XMTS ( SELL , Support: Rp332, Resist: Rp376), XISR ( SELL , Support: Rp269, Resist: Rp309. Amerika Serikat dan Eropa Perdagangan saham di bursa Wall Street pagi tadi berakhir rebound, menyambut rencana Gedung Putih untuk menyuntikkan USD1 triliun ke dalam ekonomi AS guna meredakan tekanan virus korona. Pemerintahan Trump mempertimbangkan paket stimulus fiskal lebih dari USD1 triliun yang mencakup pembayaran langsung ke warga AS, dalam dua pekan ke depan, serta mengesahkan penangguhan USD300 miliar dalam pembayaran IRS. Korporasi akan dapat menunda pembayaran pajak hingga USD10 juta, sementara individu dapat menunda pembayaran hingga USD1 juta. Trump juga mengatakan krisis itu dapat merambat hingga Agustus, pemerintah mungkin akan mengunci "daerah-daerah tertentu." Federal Reserve mengumumkan langkah untuk membantu perusahaan yang membutuhkan pendanaan jangka pendek. Saham Amazon melonjak 7% setelah analis Bank of America memperkirakan tambahan keuntungan dari " in-home shift " global karena virus korona. Netflix melesat 7%, Apple melonjak 4,3%. Harga saham Regeneron melambung 11,5%, setelah menargetkan dosis obat potensial Covid-19 yang siap untuk dimulai uji klinisnya terhadap manusia pada awal musim panas. Dow Jones Industrial Average melonjak 5,2% (1.048,79 poin) menjadi 21.237,31. S&P 500 melesat 6% (143,06 poin) ke posisi 2.529,19. Nasdaq Composite melejit 6,23% (430,19 poin) ke level 7.334,78. Corona Masih Bikin Cemas, Investor Ragu Masuk Bursa Asia | PT Equity World Bursa saham utama Eropa tadi malam juga berakhir di zona hijau, di tengah harapan lebih banyak guyuran stimulus untuk menghambat dampak virus korona yang menyebar cepat sehingga memicu kekhawatiran akan terjadinya resesi. Lock-down Eropa atas virus korona dan antisipasi stimulus fiskal di seluruh dunia mendominasi berita. Prancis meluncurkan paket USD50 miliar untuk membantu bisnis kecil dan karyawan. Presiden Prancis mengumumkan bahwa Uni Eropa akan menutup perbatasan eksternalnya, dan memerintahkan warga Prancis untuk tinggal di rumah hingga 15 hari. Inggris berhenti menutup sekolah tetapi meningkatkan kampanye untuk menghindari kontak sosial. Survei ZEW menunjukkan sentimen ekonomi zona euro anjlok pada periode Maret, ke posisi -49,5 dari +10,4 pada Februari. Indeks STOXX 600 melonjak 2,26% menjadi 291,07, setelah melejit 3% pada bel pembukaan. Indeks sempat tertekan oleh kejatuhan harga saham sektor perjalanan dan wisata sekitar 6%. Volkswagen melesat 1,7%, setelah mengumumkan penangguhan produksi mulai Jumat, memperingatkan kinerja 2020 akan menjadi tahun yang sulit. Saham Iliad melonjak 19% setelah merilis kinerja setahun penuh, Casino naik 12% dan Proximus, melambung lebih dari 20%. SSP Group tumbang lebih dari 29%, Tui rontok 10%. DAX 30 Frankfurt melesat 2,25% (196,85 poin) ke posisi 8.939,10. FTSE 100 London melejit 2,79% (143,82 poin) menjadi 5.294,90. CAC 40 Paris melonjak 2,84% (110,32 poin) ke level 3.991,78. Nilai Tukar Dolar AS Nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York pagi tadi ditutup melonjak. Perusahaan dan investor memburu dolar di tengah kekhawatiran penghentian aktivitas ekonomi di sejumlah negara karena penyebaran global virus korona. Rilis data penjualan ritel AS secara tak terduga turun pada Februari, rumah tangga mengurangi pembelian berbagai produk, dan wabah virus korona diperkirakan menekan penjualan pada beberapa bulan mendatang. The Fed mengatakan akan mengembalikan fasilitas pendanaan yang digunakan selama krisis keuangan 2008 agar kredit bisa langsung mengucur ke bisnis dan rumah tangga. Sejumlah bank sentral juga memangkas nilai swap mereka untuk memudahkan menyediakan dolar bagi lembaga keuangan di seluruh dunia. Bank of Japan, melakukan suntikan pendanaan dolar terbesar sejak 2008, dan Korea Selatan juga berjanji untuk segera bertindak. Tetapi pasar tetap menunjukkan tekanan yang berkelanjutan dalam perburuan dolar AS. Indeks dolar AS melonjak 1,54% ke posisi 99,57.