top of page

PT Equityworld | 2019: Wall Street Menguat 36%, Shanghai 23%, IHSG 1,7%

PT Equityworld | 2019: Wall Street Menguat 36%, Shanghai 23%, IHSG 1,7% PT Equityworld | Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup minus 0,47% di level 6.299,54 pada perdagangan terakhir tahun ini, Senin (30/12/2019). Kendati demikian, secara tahun berjalan (year to date/ytd), IHSG mampu menguat tipis 1,70% dibandingkan tahun 2018 yakni minus 2,54%. Data perdagangan mencatat, penutupan IHSG hari ini jauh dari ekspektasi para analis ketika memprediksi IHSG bisa di level 6.300, 6.500, dan prediksi yang sempat mengemuka di awal tahun yakni 7.000. Bahkan kinerja tahun ini belum mampu melampaui kinerja IHSG pada tahun 2017 dan 2016 yang masih memberikan return 19,99% dan 15,32%. Dengan demikian, tahun 2017, masih menjadi rekor kinerja terbaik dalam 3 tahun terakhir. Direktur PT Mandiri Manajemen Investasi Endang Astharanti mengatakan hingga akhir pekan lalu, Jumat (27/12/), IHSG memang masih memberikan gain 2,18% secara tahun berjalan. Sayangnya, kata dia, kinerja IHSG masih kalah dengan bursa lain di dunia. IHSG hanya menang melawan indeks di Bursa Thailand yang menguat di bawah 1%, sedangkan dengan bursa lainnya masih kalah. Sebagai perbandingan, Endang mengungkapkan bursa Wall Street AS, yakni tercermin dari salah satu indeksnya S&p 500, bisa melejit 25% secara tahun berjalan, sementara indeks di Bursa China (Shenzhen) naik di atas 30% dan negara tetangga Singapura naik 5%. Mengacu data BEI per penutupan Senin ini, pergerakan year to date beberapa indeks yakni: - Nasdaq (AS) 35,74% - S&P 500 (AS) 29,25% - DAX (Jerman) 25,43% - Shanghai (China) 23,31% - Dow Jones (AS) 22,80% - Nikkei 225 (Jepang) 18,20% - FTSE London (Inggris) 13,36% - Hang Seng (Hong Kong) 9,57% - Straits Times (Singapura) 5,01% Adapun jika mengacu pada data BEI hingga Jumat pekan lalu (27/12/), IHSG berada ke posisi ke-11 dari 13 bursa utama yang ada di Asia Pasifik, jauh tertinggal dibandingkan dengan kinerja bursa Taiwan (TAIEX) yang menempati posisi pertama dengan penguatan 24,3%. Sedangkan di Asia Tenggara IHSG hanya menempati posisi ke-4 dari enam bursa utama yang ada, yakni jauh tertinggal di bawah Bursa Filipina (+4,68%), Bursa Singapura (5,14%), dan bursa Vietnam 7,59%. PT Equityworld Wall Street terkoreksi akibat aksi ambil untung investor di akhir tahun | PT Equityworld Endang menjelaskan, kendati pasar saham tak terlalu moncer, tapi di pasar obligasi Tanah Air positif yakni naik 14%. "Itu terbaik [bond market] di Asia Pasifik." Dia mengatakan ada dua sudut pandang untuk melihat kinerja IHSG tahun ini. Pertama dari sisi makro ekonomi di mana sempat di awal tahun, resesi terus membayangi pertumbuhan ekonomi global yang tercermin dari indeks PMI (purchasing manager index) yang terkontraksi di bawah 50. Selain itu, naik turunnya perang dagang AS-China juga menjadi faktor pemicu adanya resesi global yang berimbas juga efeknya ke pasar modal. "Sebab itu, di awal tahun, pasar modal sempat reli, lalu turun lagi." Adapun sudut pandang kedua yakni market. "Di market ada berbeda, di US kondisi pertumbuhan ekonominya lebih baik dari ekspektasi, ditopang juga dari earnings atau laba emiten di sana yang juga di atas ekspektasi, sehingga kondisi market juga bagus.

bottom of page