top of page

PT Equityworld | Wall Street Menguat Tersengat Rilis Laporan Keuangan Emiten

PT Equityworld | Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan Selasa, 1 Februari 2022. Wall street berusaha pulih dari kondisi pasar saham yang bergejolak pada Januari 2022.


Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones menguat 273,38 poin atau 0,8 persen menjadi 35.405,24. Indeks S&P 500 menanjak 0,7 persen menjadi 4.546,54. Indeks Nasdaq mendaki 0,7 persen menjadi 14.346.


Tiga Indeks Utama Wall Street Menguat pada Selasa (1/2) | PT Equityworld


Chief Investment Officer Sanctuary Wealth, Jeff Kilburg menuturkan, setelah perdagangan yang bergejolak pada Januari 2022, investor dan trader akhirnya kembali fokus ke musim laporan keuangan.


"Melihat sejumlah hasil kinerja yang mengalahkan prediksi dan panduan ke depan yang lebih baik telah menciptakan banyak optimisme pada musim laporan keuangan ini, yang kami abaikan karena fakta the Federal Reserve mengambil alih panggung utama,” ujar dia dilansir dari CNBC, Rabu (2/2/2022).


Saham bank memimpin pasar lebih tinggi dengan Goldman Sachs dan JPMorgan Chase masing-masing naik 2,6 persen dan 1,7 persen. Saham Wells Fargo juga naik lebih dari 3,3 persen.


Saham bank mendapatkan dorongan karena imbal hasil obligasi bertenor 10 tahun naik dua basis poin untuk kembali tembus 1,8 persen. Kenaikan itu terjadi bahkan setelah data manufaktur AS untuk Januari menunjukkan lebih banyak tanda-tanda kenaikan inflasi.


Saham-saham teknologi besar antara lain Netflix dan Meta Platforms berkontribusi pada kenaikan masing-masing naik 7 persen dan 1,8 persen. Alfabet juga naik 1,7 persen.


Perdagangan Sepanjang Januari 2022 Bergejolak


Selama beberapa hari terakhir, investor telah melangkah untuk membeli saat indeks turun secara singkat yang menekan indeks S&P 500 ke wilayah koreksi. Indeks S&P 500 turun 10 persen dari posisi tertinggi. Indeks kapitalisasi besar naik lebih dari 4 persen dalam seminggu terakhir.


Namun,rata-rata indeks utama membukukan kerugian tajam pada Januari 2022 yang ditandai oleh perubahan harga yang signifikan. Indeks Dow Jones melemah 3,3 persen pada Januari 2022. Indeks S&P 500 dan Nasdaq alami penurunan terburuk sejak Maret 2020 yang masing-masing turun 5,3 persen dan 8,98 persen. Koreksi itu merupakan penurunan Januari terbesar S&P 500 sejak 2009.


Selain itu, aksi jual yang terjadi karena the Fed isyaratakan kesiapannya untuk mengetatkan kebijakan moneter. Langkah-langkah itu termasuk menaikkan suku bunga beberapa kali pada 2022 untuk menjinakkan inflasi yang melonjak ke level tertinggi dalam hampir empat dekade dan mengurangi neraca keuangannya. Investor berbondong-bondong keluar dari saham teknologi berorientasi ke growth stock yang sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga.


Volatilitas terjadi ketika investor mencerna pesan kebijakan bank sentral AS atau the Federal Reserve. Pada satu titik pekan lalu, indeks S&P 500 merosot ke wilayah koreksi pada basis intraday. Sementara itu, indeks Nasdaq turun 11 persen dari level tertinggi sepanjang masa.


Presiden Yardeni Research, Ed Yardeni menuturkan, aktivitas pasar bulan lalu tidak mengubahnya menjadi bearish.


“Kami percaya bahwa begitu FOMC mulai menaikkan suku bunga dan merinci laju pengurangan neraca the Fed, pasar keuangan akan belajar untuk hidup dengan pengetatatan kebijakan moneter selama itu tidak berisiko menyebabkan resesi,” tutur dia.

Comments


bottom of page