top of page

Equityworld Futures | Wall Street Tumbang, 3 Saham Utama Tak Berdaya

Equityworld Futures | Indeks utama di bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street jatuh pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB), setelah dua wilayah di Ukraina Timur memisahkan diri.

Mengutip Antara, Rabu, 23 Februari 2022, indeks Dow Jones Industrial Average anjlok 482,57 poin atau 1,42 persen, menjadi 33.596,61 poin. Indeks S&P 500 terpangkas 44,11 poin atau 1,01 persen, menjadi 4.304,76 poin. Indeks Komposit Nasdaq tergelincir 166,55 poin atau 1,23 persen, menjadi 13.381,52 poin.

Wall Street Anjlok Terdorong Ketegangan Ukraina-Rusia | Equityworld Futures


Semua 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan sektor konsumen nonprimer dan energi masing-masing merosot 3,04 persen dan 1,53 persen, memimpin kerugian.


S&P 500 berakhir turun lebih dari 10 persen dari rekor penutupan tertinggi 3 Januari. Koreksi dikonfirmasi ketika indeks ditutup 10 persen atau lebih di bawah level rekor penutupannya.

Indeks-indeks utama memangkas kerugian dan mengakhiri sesi terendahnya setelah Presiden AS Joe Biden mengumumkan gelombang pertama sanksi terhadap Rusia, sambil mengatakan dia berharap diplomasi masih tersedia.

Biden menambahkan bahwa Amerika Serikat tidak berniat memerangi Rusia. Dia mengatakan sanksi itu antara lain menargetkan bank-bank Rusia dan utang negara.

"(AS) akhirnya memberikan semua retorika ini, semua strategi ini, beberapa gigi. Ini adalah sesuatu yang membuat pihak lain merasa sakit dan saya pikir itu tepat," kata CEO Longbow Asset Management Jake Dollarhide

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan aliansi percaya Rusia masih merencanakan serangan besar di Ukraina menyusul pengakuan Moskow atas dua wilayah separatis di Timur bekas republik Soviet. Inggris menerbitkan daftar sanksi dan Jerman membekukan proyek pipa gas Laut Baltik Nord Stream 2, yang secara signifikan meningkatkan aliran gas Rusia.

Saham Home Depot Inc anjlok 8,9 persen setelah jaringan toko perbaikan rumah itu melaporkan penurunan margin laba kotor untuk kuartal liburan karena lonjakan biaya transportasi dan tenaga kerja.

Federal Reserve juga tetap menjadi fokus di Wall Street karena investor bertaruh pada pengetatan kebijakan agresif dari bank sentral AS.

Comments


bottom of page