top of page

Equityworld Futures | Wall Street Bangkit! Dow Jones, S&P 500, Nasdaq Naik 1%

Equityworld Futures | Wall Street Bangkit! Dow Jones, S&P 500, Nasdaq Naik 1%


Equityworld Futures | Bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup menguat pada perdagangan hari ini. Tidak sekadar menguat, tetapi melesat.


Pada Sabtu (10/7/2021) dini hari waktu Indonesia, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) finis di 34.870,16 atau naik 1,3% dari posisi penutupan hari sebelumnya. Sementara S&P 500 ditutup di 4.369,55 (1,13%) dan Nasdaq Composite di 14.701,92 (0,98%).


Sepanjang pekan ini, DJIA membukukan kenaikan 0,2% secara point-to-point. Sedangkan S&P 500 dan Nasdaq bertambah masing-masing 0,4%.


Kemarin,Wall Street sempat tertekan karena aksi jual massal (sell-off) karena pelaku pasar cemas akan pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) yang kembali mengganas di berbagai negara sehingga membuat prospek perekonomian dunia menjadi penuh tanda tanya. Namun hari ini, harga aset yang sudah murah gara-gara sell-off kemarin membuat investor kembali bernafsu dan melakukan aksi borong.


"Dalam hal penyebaran virus corona, AS agak berbeda dibandingkan negara-negara lain, relatif lebih terlindungi. Sampai kapan seperti ini, tidak ada yang tahu. Sampai narasinya berubah, AS adalah pasar dengan likuiditas melimpah dan suku bunga rendah," kata Jake Dollarhide, CEO Longbow Asset Management yang berbasis di Oklahoma, seperti dikutip dari Reuters.






Selain itu, investor di Wall Street bergairah menyambut musim laporan keuangan (earnings season) yang akan segera tiba. Konsensus yang dihimpun Refinitiv memperkirakan laba bersih emiten di S&P 500 akan tumbuh rata-rata 65,8% pada kuartal II-2021 dibandingkan periode yang sama kuartal sebelumnya (year-on-year/yoy). Naik dibandingkan pertumbuhan kuartal I-2021 yang sebesar 54% yoy.


Ini karena faktor basis yang rendah (low base effect), kuartal II-2020 adalah periode kelam bagi AS dan Wall Street. Setahun lalu, pandemi virus corona sedang ganas-ganasnya yang membuat pemerintah AS terpaksa menerapkan karantina wilayah (lockdown). Ekonomi AS tumbuh negatif (kontraksi), demikian pula pendapatan dan laba emiten di Wall Street.


Namun perdagangan hari ini relatif sepi karena hanya melibatkan 8,51 miliar unit saham. Di bawah rata-rata volume perdagangan selama 20 hari terakhir yaitu 10,5 miliar unit saham.

Комментарии


bottom of page