top of page

Equityworld Futures | Investor Lepas Saham Big Tech, Wall Street Ditutup Melemah

Equityworld Futures | Bursa Amerika Serikat (AS) atau Wall Street pada perdagangan awal pekan, Senin (4/10/2021), ditutup melemah seiring aksi lepas saham Big Tech yang dilakukan investor.


Dow Jones Industrial Average (DJIA) tercatat mengalami penurunan 0,94 persen ke level 34.002,92, indeks S&P 500 melemah 1,30 persen menjadi 4.300,46, dan Nasdaq Composite mengalami penurunan terbesar 2,14 persen ke level 14.255,49.


Awas prediksi IHSG hari Selasa (5/10) melemah, ini rekomendasi 3 saham untuk trading | Equityworld Futures


Pelemahan indeks S&P 500 dan Nasdaq tersebut adalah yang terendah sejak Juli 2021. Indeks S&P 500 kini telah jatuh sekitar 5 persen dari rekor penutupan tertinggi pada 2 September.


Lebih dari setengah saham S&P 500 telah turun sebesar 10 persen atau lebih dari level tertinggi 52 minggu, termasuk 71 saham yang turun lebih dari 20 persen.


Reuters melaporkan, investor membuang Big Tech dan saham pertumbuhan lainnya karena khawatir menghadapi kenaikan imbal hasil US Treasury, disertai sentimen terkait gangguan yang dialami Facebook, Instagram dan Whatsapp. Selain itu, kekhawatiran tentang potensi default utang pemerintah AS turut membayangi.


Saham Apple, Microsoft, Amazon dan Alphabet, empat perusahaan paling berharga di pasar saham AS, masing-masing turun lebih dari 2 persen. Sementara Facebook merosot 4,89 persen, seiring gangguan yang membuat Facebook, Instagram, dan Whatsapp tak dapat diakses selama kurang lebih 10 jam sejak Senin (4/10/2021) malam hingga Selasa (5/10/2021) pagi waktu Indonesia.


"Saham Big Tech mengalami koreksi jangka pendek hingga menengah, dipengaruhi kebijakan bank sentral terkait imbal hasil US Treasury. Investor mengantisipasi kebijakan tersebut akan diacak kembali, sehingga suku bunga berpotensi diturunkan," kata Jack Ablin, Chief Investment Officer di Cresset Wealth Advisors di Palm Beach, Florida.


Imbal hasil US Treasury naik karena investor khawatir tentang kurangnya perbaikan plafon utang di Kongres AS. Selain itu, pelaku pasar juga menantikan rilis data ketenagakerjaan September minggu ini, yang dapat membuka jalan bagi pengurangan pembelian aset Federal Reserve.


Presiden Joe Biden telah menyatakan tidak dapat menjamin pemerintah tidak akan melanggar batas utang 28,4 triliun dolar AS, kecuali Partai Republik bergabung dengan Demokrat dalam pemungutan suara untuk menaikkannya.

Comments


bottom of page