top of page

Equity World | Wall Street Bervariasi, Kenaikan Imbal Hasil Obligasi AS Bikin Investor Waspada

Equity World | Wall Street Bervariasi, Kenaikan Imbal Hasil Obligasi AS Bikin Investor Waspada


Equity World | Indeks Wall Street bervariasi pada penutupan perdagangan jelang akhir pekan lalu. Dow dan S&P 500 anjlok karena kekhawatiran meningkatnya inflasi dan membuat imbal hasil obligasi AS mendekati level tertinggi selama setahun.


Sementara Nasdaq berakhir lebih tinggi, karena saham teknologi kembali unggul setelah investor melepas saham-saham tersebut.

Mengutip Reuters, Senin (1/3), Dow Jones Industrial Average ditutup 469,64 poin lebih rendah atau 1,5 persen menjadi 30.932,37, indeks S&P 500 kehilangan 18,19 poin atau 0,48 persen menjadi 3.811,15, dan Nasdaq Composite bertambah 72,91 poin atau 0,56 persen menjadi 13.192,34.

Meski demikian, Dow membukukan kenaikan 2,6 persen selama bulan lalu. Keuntungannya juga naik hampir 4 persen karena investor membeli perusahaan siklikal di Dow, yang diproyeksi akan mendapatkan keuntungan dari pembukaan kembali ekonomi.

Sementara indeks nilai S&P 500 turun 1,3 persen selama bulan lalu dan indeks Nasdaq naik tipis 1 persen.

Saham Apple Inc, Amazon.com Inc, Microsoft Corp, dan Alphabet Inc naik antara 0,2 persen dam 1,4 persen. Namun indeks teknologi mencatatkan kenaikan mingguan terburuk dalam beberapa bulan terakhir, lantaran investor melepas saham teknologi dan beralih ke obligasi, yang imbal hasilnya terus menanjak.






Adapun imbal hasil obligasi AS atau US Treasury 10-tahun mencapai 1,404 persen, setelah melonjak menjadi 1,614 persen Kamis pekan lalu. Kenaikan yield tersebut pun mengguncang pasar. Bahkan pengukur kekhawatiran di Wall Street melayang ke level tertinggi bulanan.


Saham teknologi sendiri sangat sensitif terhadap kenaikan imbal hasil, karena nilainya sangat bergantung pada pendapatan jangka panjang dan bisa didiskon atau menurun lebih dalam saat suku bunga naik.

“Tidak diragukan lagi bahwa jalur suku bunga saat ini lebih tinggi,” kata Andrew Mies, kepala investasi di 6 Meridian.

Saham keuangan dan energi menjadi sektor dengan kinerja terbaik di S&P selama Februari 2021. Masing-masing naik 2 persen dan 2,3 persen.

Sementara saham teknologi naik 0,6 persen dan saham semikonduktor naik 2,3 persen.

Lonjakan awal di saham GameStop Corp gagal dan membuat saham pengecer video game itu turun 6,4 persen pada hari Jumat.

Di sisi ekonomi, data terbaru menunjukkan belanja konsumen AS meningkat paling tinggi dalam tujuh bulan di Januari 2021, namun tekanan harga tetap stabil.

Salesforce.com Inc turun 6,3 persen, karena perusahaan perangkat lunak online memperkirakan laba setahun penuh di bawah ekspektasi pasar.

Volume di bursa AS adalah 15,54 miliar saham pada hari Jumat, sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata 15,40 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.

Comments


bottom of page