Equity World | Sentimen Pemilu AS dan Bank Sentral Jepang Angkat Saham Asia Pasifik
Equity World | Sentimen Pemilu AS dan Bank Sentral Jepang Angkat Saham Asia Pasifik
Equity World | Saham di Asia Pasifik diperdagangkan lebih tinggi pada Selasa (8/11) pagi. Sentimen pagi ini adalah pemilihan umum (pemilu) tengah semester di Amerika Serikat (AS), sementara investor mencerna ringkasan pendapat bank sentral Jepang (BoJ).
Nikkei 225 di Jepang naik 1,25% dan Topix juga 1,05% lebih tinggi. S&P/ ASX 200 naik 0,47% di Australia. Di Korea Selatan, Kospi naik 0,38%.
Bank sentral Jepang merilis ringkasan pendapat anggota dewan dari pertemuan kebijakan moneter pada Oktober 2022, ketika mempertahankan level suku bunganya sementara rekan-rekan global melakukan kenaikan suku bunga jumbo. Selandia Baru akan merilis prospek inflasi pada kuartal keempat. Nintendo akan melaporkan pendapatan kuartalan di hari yang sama.
Semalam di AS, saham reli pada perdagangan Senin (Selasa pagi WIB) karena investor melihat ke depan untuk minggu yang penuh sesak dengan pemilihan tengah semester dan data inflasi utama di dek, serta mengabaikan peringatan pasokan dari Apple.
Dow Jones Industrial Average diperdagangkan lebih tinggi sebesar 423,78 poin, atau 1,31%, menjadi 32.827,00. S&P 500 naik 0,96% menjadi 3.806,80. Nasdaq Composite naik 0,85% menjadi 10.564,52, setelah diperdagangkan antara keuntungan dan kerugian di awal sesi. Ketiga rata-rata utama mencatat hari positif kedua berturut-turut.
Anggota dewan bank sentral Jepang melihat tidak perlu segera mengubah kebijakan moneter, menurut ringkasan pendapat dari pertemuan Oktober 2022.
“Pelonggaran moneter berkelanjutan diperlukan untuk meningkatkan produktivitas dan tingkat upah melalui reformasi sisi penawaran,” kata laporan itu, Senin.
Ringkasan bank sentral tersebut menegaskan kembali perlunya untuk memantau tekanan inflasi dan dampaknya terhadap rumah tangga dan upah. “Sambil memperhatikan efek samping dari pelonggaran moneter,” lanjutnya.
Bank sentral juga mengisyaratkan persiapan untuk pergeseran dari sikap moneter saat ini.
“Penting juga untuk terus memeriksa bagaimana strategi keluar di masa depan akan mempengaruhi pasar dan apakah pelaku pasar akan siap menghadapinya,” tulisnya, tanpa penjelasan lebih lanjut.
Comments