Equity World | Penurunan Wall Street Terhenti, 3 Indeks Utama Kompak Merekah
Equity World | Penurunan Wall Street Terhenti, 3 Indeks Utama Kompak Merekah
Equity World | Bursa saham Amerika Serikat (AS) berakhir menguat pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB), menghentikan penurunan dua hari. Hal itu terjadi karena sentimen pasar didukung oleh sejumlah data ekonomi positif.
Mengutip Xinhua, Kamis, 4 Agustus 2022, indeks Dow Jones Industrial Average naik 416,33 poin atau 1,29 persen menjadi 32.812,50. Sedangkan indeks S&P 500 naik 63,98 poin atau 1,56 persen menjadi 4.155,17. Indeks Komposit Nasdaq naik 319,40 poin atau 2,59 persen menjadi 12.668,16.
Sebanyak 10 dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan teknologi dan konsumen masing-masing naik 2,69 persen dan 2,52 persen, melampaui sisanya. Energi tergelincir 2,97 persen, satu-satunya kelompok yang menurun.
Institute for Supply Management mengatakan, barometer sektor jasa AS naik menjadi 56,7 persen pada Juli dari 55,3 persen sebulan sebelumnya. Ekonom yang disurvei oleh The Wall Street Journal memperkirakan indeks turun menjadi 54 persen. Departemen Perdagangan AS melaporkan pesanan pabrik AS naik 2 persen pada Juni, mengalahkan ekspektasi pasar.
Di sisi lain, Ketukan genderang resesi terdengar lebih keras setelah ekonomi AS menyusut untuk kuartal kedua berturut-turut di triwulan II-2022. Hal itu terjadi karena inflasi yang tinggi selama beberapa dekade melemahkan belanja konsumen dan kenaikan suku bunga Federal Reserve menghalangi bisnis dan perumahan.
"Produk Domestik Bruto (PDB) turun pada tingkat tahunan (minus) 0,9 persen (di kuartal kedua 2022) setelah penurunan 1,6 persen dalam tiga bulan pertama tahun ini (kuartal I)," ungkap perkiraan awal Departemen Perdagangan AS.
Konsumsi pribadi, bagian terbesar dari ekonomi, naik pada kecepatan satu persen atau melambat dari periode sebelumnya. Proyeksi median dalam survei Bloomberg terhadap para ekonom menyerukan kenaikan 0,4 persen dalam PDB dan kenaikan 1,2 persen dalam belanja konsumen.
Laporan tersebut akan menambah sakit kepala politik bagi Presiden Joe Biden dan memperumit perhitungan Fed tentang seberapa agresif menaikkan suku bunga. Selain perlambatan pengeluaran rumah tangga, laporan tersebut juga menunjukkan bahwa penurunan investasi bisnis, pengeluaran pemerintah, dan perumahan.
Commentaires