Equity World | Ketua DPR AS ke Taiwan, Indeks Nikkei 225 Tertekan
Equity World | Ketua DPR AS ke Taiwan, Indeks Nikkei 225 Tertekan
Equity World | Sejumlah indeks saham se-Asia menunjukkan tren penurunan, terutama bagi Nikkei 225 Jepang yang jatuh pada Selasa (2/8/2022) ini. Anjloknya saham Jepang sebagai imbas dari ketegangan antara AS dan China.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat, Nancy Pelosi menjadwalkan kunjungannya ke Taiwan pada Selasa siang hari. Rencana tersebut meningkatkan ketegangan antara AS dan China.
Terutama saat China melayangkan ancaman agar AS membatalkan kunjungan tersebut. Bagi China hal ini dinilai berpotensi membawa dampak buruk bagi politik dan ekonomi.
Seperti yang dikutip Reuters, tercatat indeks saham seperti Nikkei turun 1,59% menjadi 27.549,41 pada tengah hari ini, begitu juga Topix yang turun lebih drastis 1,81% menjadi 1.924,55.
Penguatan mata uang Yen terhadap dolar juga semakin mendorong aksi jual di eksportir dan mengisyaratkan suasana pasar yang menegangkan.
"Ada beberapa alasan menjual saham untuk mengamankan keuntungan hari ini. Pertama, Wall Street melemah semalam. Juga, investor khawatir tentang risiko memburuknya hubungan antara AS dan China. Satu lagi adalah penguatan yen," kata Ikuo Mitsui, manajer dana di Aizawa Securities melalui Reuters Selasa (2/8/2022).
Wall Street tercatat melemah pada awal Agustus ini setelah sesi berombak. Sedangkan perusahaan sektor energi seperti Exxon Mobil mengalami pemerosotan, berbanding terbalik dengan Boeing yang naik setelah mulai kembali pengiriman 787 Dreamliner.
Perusahaan pembuat chip, Tokyo Electron juga mengalami penurunan 2,51% dan merupakan hambatan terbesar bagi Nikkei. Sedangkan perusahaan industri seperti Daikin Industries kehilangan 3,04% diikuti penurunan produsen robot seperti Fanuc sebesar 2,42%.
Toyota Motor juga tergelincir 2,08% dan menjadikan hambatan di Topix. Sedangkan produsen mobil Hino Motors jatuh hingga 9,45% diikuti laporan bahwa cakupan pemalsuan data penerimaan yang diumumkan mungkin lebih besar dari yang diperkirakan sebelumnya.
Lain halnya dengan perusahaan pembuat sensor dan magnet TDK yang melonjak 11,47% setelah melaporkan laba kuartalan yang lebih tinggi.
Comments