top of page

Equity World | Inversi Yield Terbentuk, Wall Street Dibuka "Kebakaran" Lagi

Equity World | Inversi Yield Terbentuk, Wall Street Dibuka "Kebakaran" Lagi


Equity World | Bursa saham Amerika Serikat (AS) kembali ambruk pada pembukaan Senin (13/6/2022), dengan indeks S&P 500 resmi terpelanting ke wilayah bear market (zona penurunan).



Dow Jones drop 630 poin (-2,3%) di pembukaan dan selang 35 menit kemudian bertambah menjadi 612,17 poin (-1,95%) ke 30.780,62. Sementara itu, S&P 500 terbanting 98,18 poin (-2,52%) ke 3.802,68 dan Nasdaq ambruk 339,52 poin (-2,99%) ke 11.000,51.


Koreksi tersebut membawa indeks S&P 500 jatuh nyaris 21% dari rekor tertingginya yang dicetak pada Januari lalu. Semua indeks saham sektoral di S&P 500 tertekan, dipimpin sektor energi dan konsumer yang anjlok, masing-masing sebesar 4,8% dan 3,4%.


"Kami pikir momentum pembalikan di mana para juara melakukan pembelian saham sementara pecundang pilih jualan akan menghentikan koreksi level indeks, tetapi situasi pekan lalu menunjukkan masih ada risiko tekanan," ujar analis teknikal BTIG Jonathan Krinsky, seperti dikutip CNBC International.


Saham Boeing, Salesforce dan Chevron anjlok masing-masing 5%, 4%, dan 3%, dan menjadi pemberat pergerakan indeks Dow Jones. Koreksi juga menerpa saham teknologi seperti Amazon, Netflix dan Nvidia yang kompak ambruk 4%.


Lonjakan imbal hasil (yield) obligasi jangka pendek meningkatkan sentimen negatif di tengah buruknya situasi psikologis investor di tengah inflasi yang kian panas jelang pertemuan penting bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) akhir pekan ini.


Bursa saham Amerika Serikat (AS) kembali ambruk pada pembukaan Senin (13/6/2022), dengan indeks S&P 500 resmi terpelanting ke wilayah bear market (zona penurunan).


Dow Jones drop 630 poin (-2,3%) di pembukaan dan selang 35 menit kemudian bertambah menjadi 612,17 poin (-1,95%) ke 30.780,62. Sementara itu, S&P 500 terbanting 98,18 poin (-2,52%) ke 3.802,68 dan Nasdaq ambruk 339,52 poin (-2,99%) ke 11.000,51.


Koreksi tersebut membawa indeks S&P 500 jatuh nyaris 21% dari rekor tertingginya yang dicetak pada Januari lalu. Semua indeks saham sektoral di S&P 500 tertekan, dipimpin sektor energi dan konsumer yang anjlok, masing-masing sebesar 4,8% dan 3,4%.


"Kami pikir momentum pembalikan di mana para juara melakukan pembelian saham sementara pecundang pilih jualan akan menghentikan koreksi level indeks, tetapi situasi pekan lalu menunjukkan masih ada risiko tekanan," ujar analis teknikal BTIG Jonathan Krinsky, seperti dikutip CNBC International.


Saham Boeing, Salesforce dan Chevron anjlok masing-masing 5%, 4%, dan 3%, dan menjadi pemberat pergerakan indeks Dow Jones. Koreksi juga menerpa saham teknologi seperti Amazon, Netflix dan Nvidia yang kompak ambruk 4%.


Lonjakan imbal hasil (yield) obligasi jangka pendek meningkatkan sentimen negatif di tengah buruknya situasi psikologis investor di tengah inflasi yang kian panas jelang pertemuan penting bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) akhir pekan ini.

Comments


bottom of page