top of page

Equity World | Harga Emas Menguat, Sinyal Kengerian Resesi Dunia Kian Nyata?

Equity World | Harga Emas Menguat, Sinyal Kengerian Resesi Dunia Kian Nyata?


Equity World | Harga emas menguat pada pagi hari ini. Pada perdagangan Selasa (27/9/2022) pukul 06: 20 WIB. Harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.626,72 per troy ons. Harga emas menguat 0,32%.



Penguatan emas pada pagi hari ini memperpanjang tren emas dalam sepekan terakhir di mana emas biasanya melemah pada pagi hari tetapi ambruk menjelang penutupan.


Pada perdagangan Senin (26/9/2022), harga emas juga menguat pada pagi hari tetapi kemudian ditutup melemah 1,31% pada posisi US$ 1.621,57 per troy ons.


Dalam sepekan, harga emas sudah melemah 2,2% secara point to point. Dalam sebulan, harga emas menyusut 6,3% sementara dalam setahun anjlok 7,1%.


Independen analis Ross Norman mengatakan dolar Amerika Serikat (AS) masih akan tetap menguat begitu pula yield surat utang pemerintah AS karena kebijakan moneter ketat bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed).


Kondisi tersebut akan membuat emas kurang menarik karena semakin mahal. Emas juga tidak menawarkan imbal hasil sehingga kenaikan yield membuat emas semakin ditinggalkan investor. Namun, Norman menjelaskan ada faktor resesi dan perang yang membuat emas kerap menguat.


"Sejujurnya pergerakan emas tidak terlalu buruk di tengah kenaikan dolar AS dan yield surat utang pemerintah AS. Ketegangan politik dan resesi masih menopang pergerakan emas," tutur Norman, seperti dikutip dari Reuters.


Analis dari RJO Futures Bob Haberkorn menjelaskan kenaikan suku bunga merupakan ujian besar yang dibutuhkan investor emas.


Emas sudah turun US$ 425 atau 21% dari titik tertingginya pada tahun ini yang tercatat pada 8 Maret lalu karena kebijakan ketat The Fed. Sebagai catatan, The Fed sudah menaikkan suku bunga acuan sebesar 300 bps sepanjang tahun ini.


"Emas bukan satu-satunya pilihan investasi untuk aset aman. Saat ini, investasi dan uang lebih banyak mengalir ke surat utang pemerintah AS," tutur Haberkorn.


Yield surat utang pemerintah AS tenor 10 tahun menembus 3,8% yang berada di kisaran titik tertingginya selama 12 tahun terakhir.

Comments


bottom of page