top of page

Equity World | Emas Turun, Dolar Menguat Jelang Rilis Inflasi AS

Equity World | Emas Turun, Dolar Menguat Jelang Rilis Inflasi AS


Equity World | CHICAGO, Harga emas melemah pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), menyusul aksi ambil untung dari kenaikan dua sesi sebelumnya. Dolar Amerika Serikat (AS) menguat ketika para trader menunggu rilis data inflasi AS pekan ini,, untuk membantu memperkuat ekspektasi kenaikan suku bunga.



Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange, merosot 1,30 dolar AS atau 0,07% menjadi ditutup pada 1.876,50 dolar AS per ounce, setelah diperdagangkan mencapai level tertinggi sesi di 1.885,20 dolar AS dan terendah sesi di 1.872,00 dolar AS.


Emas berjangka terangkat 8,10 dolar AS atau 0,43% menjadi 1.877,80 dolar AS pada Senin (9/1), setelah melonjak 29,10 dolar AS atau 1,58% menjadi 1.869,70 dolar AS pada Jumat (6/1), dan tergelincir 18,40 dolar AS atau 0,99% menjadi 1.840,60 dolar AS pada Kamis (5/1).


Dolar AS menguat pada Selasa (10/1) karena pelaku pasar menunggu data inflasi utama AS. Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya naik 0,23%, menjadi 103,2360.


Greenback yang lebih kuat membuat harga-harga komoditas berdenominasi dolar menjadi lebih mahal bagi para investor pemegang mata uang lainnya. Meningkatnya imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS juga mengurangi daya tarik emas.


Fokus minggu ini juga tertuju pada data inflasi indeks harga konsumen (CPI) AS, yang diperkirakan akan semakin melambat pada Desember 2022 dibandingkan bulan sebelumnya. Tetapi pasar akan mengamati dengan cermat laju pelambatannya, mengingat tren inflasi masih jauh di atas kisaran target tahunan Federal Reserve (Fed).


Di sisi lain, permintaan safe haven yang meningkat juga dapat mendorong harga emas karena pasar semakin waspada terhadap potensi resesi tahun ini di tengah inflasi tinggi dan kenaikan suku bunga.


Data aktivitas bisnis yang suram dari beberapa ekonomi utama, ditambah dengan tanda-tanda pendinginan pasar tenaga kerja AS meningkatkan kekhawatiran pertumbuhan ekonomi global akan melambat pada 2023.


Data ekonomi yang dirilis Selasa semakin meredam emas. National Federation of Independent Business (NFIB) melaporkan Indeks Optimisme Bisnis Kecil turun 2,1 poin pada Desember 2022 menjadi 89,8. Ini adalah merupakan level terendah sejak Juni 2022 dan menandai bulan ke-12 berturut-turut indeks berada di bawah rata-rata 49 tahun di level 98.


Departemen Perdagangan AS melaporkan persediaan grosir AS naik 1% dari bulan sebelumnya menjadi 933,1 miliar dolar AS pada November 2022, sejalan dengan perkiraan awal dan menguat dari kenaikan 0,6% pada Oktober.


Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret turun 20,6 sen atau 0,86% menjadi menetap pada 23,665 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April terpangkas 10,1 dolar AS atau 0,92%, menjadi ditutup pada 1.088,50 dolar AS per ounce.

Comments


bottom of page