top of page

Equity World | Bursa Asia Berikan Sinyal Baik Untuk IHSG Hari Ini

Equity World | Bursa Asia Berikan Sinyal Baik Untuk IHSG Hari Ini


Equity World | Mayoritas bursa Asia-Pasifik dibuka cenderung menguat pada perdagangan Rabu (23/11/2022), di tengah menghijaunya kembali bursa saham Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa kemarin waktu setempat.



Indeks Hang Seng Hong Kong dibuka naik 0,1%, Straits Times Singapura menguat 0,52%, ASX 200 Australia melesat 0,85%, dan KOSPI Korea Selatan terapresiasi 0,69%. Namun untuk indeks Shanghai Composite China dibuka melemah pada hari ini, yakni melemah 0,18%.


Sementara untuk indeks Nikkei 225 Jepang pada hari ini tidak dibuka karena sedang libur memperingati Hari Pekerja.


Dari Singapura, data final dari pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2022 telah dirilis pada hari ini. Hasilnya menunjukkan adanya perubahan sedikit yakni turun menjadi 4,1% secara tahunan (year-on-year/yoy) dan naik menjadi 4,6% secara basis kuartalan (quarter-to-quarter/qtq).


Pada data awal yang dirilis 14 Oktober lalu, ekonomi Singapura yang tergambarkan pada Produk Domestik Bruto (PDB) pada kuartal III-2022 mencapai 4,4% (yoy). Sedangkan PDB secara kuartalan pada data awal mencapai 1,5% (qtq)


Pemerintah Singapura memprediksi perekonomiannya bakal melambat menjadi antara 0,5% dan 2,5% pada tahun 2023, dari sekitar 3,5% di tahun ini, di tengah tekanan ekonomi global yang akan menekan permintaan untuk industri berorientasi keluar negara seperti perdagangan dan keuangan.


Menteri Perdagangan dan Industri (MTI) Singapura memproyeksikan PDB Negeri Singa pada tahun ini mencapai 3,5%, dipersempit dari kisaran sebelumnya 4%.


"Untuk sisa tahun ini, prospek ekonomi eksternal yang lebih lemah akan membebani pertumbuhan sektor berorientasi luar Singapura, termasuk klaster elektronik dan bahan kimia," kata Sekretaris Permanen MTI, Gabriel Lim kepada Reuters.


Dia mengatakan di tahun depan, pertumbuhan PDB di sebagian besar ekonomi global utama diperkirakan akan semakin moderat.


Banyak bank sentral menaikkan suku bunga untuk mengendalikan inflasi dan kebijakan nol-Covid China membatasi konsumsi di ekonomi terbesar kedua di dunia serta masih adanya gangguan rantai pasokan global karena konflik Rusia-Ukraina.


"Pertumbuhan di sektor perdagangan, keuangan dan asuransi di Singapura diperkirakan akan terpukul oleh perlambatan ekonomi utama lainnya," kata Lim.


Bursa Asia-Pasifik yang cenderung menguat terjadi di tengah menghijaunya bursa Amerika Serikat (AS), Wall Street pada penutupan perdagangan Selasa kemarin.


Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup melesat 1,18%, sedangkan S&P 500 dan Nasdaq Composite secara bersamaan berakhir melonjak 1,36%.


Menguatnya Wall Street seakan mengabaikan kondisi China yang masih dalam kondisi darurat Covid-19, di mana China kembali menghadapi kasus kematian untuk pertama kalinya setelah lebih dari setahun terakhir. Sehingga, mendorong para pejabat untuk meningkatkan kembali protokol untuk mengekang penyebaran Covid-19.


Seminggu yang lalu, China mulai melonggarkan beberapa tindakan Covid-19 yang ketat, menuju kebijakan yang lebih longgar.


"Pembukaan kembali China akan menjadi pertumbuhan yang sangat positif," kata Seema Shah, kepala strategi global di Principal Asset Management, dikutip dari CNBC International.


"Seperti sebelumnya, investor harus memantau perkembangan dengan hati-hati karena pelaksanaan rencana pembukaan kembali yang setia akan menjadi kunci prospek investasi," tambahnya.


Wall Street juga terbantu oleh melandainya kembali imbal hasil (yield) Treasury, karena perhatian investor beralih ke tahun 2023. Investor juga mempertimbangkan komentar dari para pemimpin bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed).


Pada Senin awal pekan ini, Presiden The Fed Cleveland, Loretta Mester telah mengatakan bahwa data inflasi baru-baru ini menjanjikan dan dia akan mendukung pengurangan kenaikan suku bunga ke depan. Hal ini menandakan bahwa The Fed segera mencapai tingkat terminalnya, antara 4% dan 5%.


Di sisi lain, investor tengah mengamati harga minyak yang naik setelah Arab Saudi mengatakan bahwa OPEC+ akan tetap dengan pengurangan produksi yang diumumkan sebelumnya.


Sebagai informasi, pasar saham AS akan tutup pada Kamis, karena adanya libur Thanksgiving, sedangkan pada Jumat pekan ini, Wall Street hanya akan dibuka setengah hari saja.

Comments


bottom of page