top of page

PT Equity World | Bursa Saham Asia Pesta Pora, kok IHSG Gak Ikutan?

PT Equity World | Bursa Saham Asia Pesta Pora, kok IHSG Gak Ikutan? PT Equity World | Bursa saham Asia mayoritas ditutup menguat pada perdagangan Senin (2/11/2020) di awal pekan November 2020, setelah pekan lalu terkoreksi besar hingga mencapai lebih dari 1%. Tercatat indeks Nikkei Jepang melesat 1,39%, Hang Seng di Hong Kong meroket 1,46%, indeks Shanghai China naik tipis 0,02%, indeks STI Singapura menguat 0,8% dan KOSPI Korea Selatan terdongkrak 1,46%. Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,26% ke level 5.115,13, setelah pada pekan lalu, IHSG hanya dibuka 2 hari saja, karena libur panjang memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Data perdagangan mencatat, investor asing di BEI melakukan aksi jual bersih (net sell) sebanyak Rp 527 miliar di pasar reguler hari ini dengan nilai transaksi menyentuh Rp 9,6 triliun. Saham yang paling banyak dilego asing adalah PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dengan jual bersih sebesar Rp 118 miliar dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) yang mencatatkan net sell sebesar Rp 415 miliar. Sementara itu saham yang paling banyak dikoleksi asing adalah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan beli bersih sebesar Rp 111 miliar dan PT bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan net buy sebesar Rp 70 miliar. Kenaikan bursa saham Asia merespons positif terkait rilis Indeks Manajer Pembelian (Purchasing Managers' Index/PMI) sektor manufaktur China versi Caixin/Markit yang berada di angka 53,6 per Oktober. Jelang Pilpres AS, Bursa Saham Asia Kompak Menguat | PT Equity World Melampaui proyeksi dalam polling Reuters yang berujung pada angka 53, ini merupakan pertumbuhan bulanan PMI yang keenam untuk Negeri Panda. Selain itu, di global, pelaku pasar berfokus pada pilpres AS dan perkembangan pandemi corona yang memicu kebijakan ketat di negara-negara Eropa. Pemerintah Inggris pada Sabtu mengumumkan karantina wilayah (lockdown) tingkat nasional, menjadi yang pertama di Eropa memberlakukan kebijakan ketat tersebut dalam skala nasional. Kebijakan tersebut bakal berlaku efektif pada Kamis untuk menekan lonjakan penyebaran virus. Kekhawatiran juga menerpa mengenai hasil pilpres AS karena jika tidak ada pemenang tunggal yang dominan maka bisa menunda pembahasan stimulus fiskal untuk mendongkrak laju perekonomian nasional. Polling terbaru dari NBC News/Wall Street Journal menunjukkan bahwa mantan Wakil Presiden Joe Biden sebagai calon penantang dari Partai Demokrat mengungguli calon presiden petahana Donald Trump di hari terakhir jelang pemungutan suara. Mayoritas responden dalam polling tersebut kecewa dengan penanganan Trump atas pandemi corona dan arah kebijakan pemerintah AS ke depannya.

bottom of page