Equity World | Pasar Saham Asia 'Kebakaran' saat Bursa RI Libur
Equity World | Pasar Saham Asia 'Kebakaran' saat Bursa RI Libur Equity World | Bursa saham Asia kembali dibuka melemah pada perdagangan Rabu (28/10/2020), setelah bursa Amerika Serikat (AS), Wall Street ditutup bervariasi pada Selasa (27/10/2020) waktu AS akibat kabar stimulus yang hingga kini masih belum jelas kelanjutannya. Tercatat indeks Nikkei di Jepang dibuka melemah 0,48%, Hang Seng di Hong Kong turun tipis 0,06%, Shanghai China naik tipis 0,06%, STI Singapura terpangkas 0,29% dan KOSPI Korea Selatan terdepresiasi 0,22%. Di kawasan Asia, data ekonomi yang telah dirilis pada pagi hari ini adalah data indeks keyakinan konsumen (IKK) Korea Selatan periode Oktober 2020. Tercatat IKK Negara Gingseng tersebut naik dari sebelumnya di angka 79,4 pada September 2020 menjadi 91,6. namun kepercayaan konsumen mulai membaik, ditandai dengan tumbuhnya IKK Korea Selatan. Beralih ke barat, bursa saham Wall Street ditutup cenderung mixed, namun mayoritas masih berada di zona merah dini hari tadi. Dow Jones Industrial Average masih merosot 0,8% ke 27.463,19 sedangkan S&P turun 0,3% ke 3.390,68. Nasdaq berada di zona hijau di mana indeks naik 0,6% ke 11.413,35. Bursa Saham Asia Dibuka di Zona Merah, Dibayangi Kasus Covid-19 di AS | Equity World Kenaikan kasus harian baru corona (Covid-19) di AS mengkhawatirkan investor. Belum lagi, corona meningkat di seluruh Eropa, di mana pemerintah memberlakukan aturan pembatasan baru. Mundurnya ketok palu stimulus ekonomi AS juga memengaruhi pergerakan bursa saham acuan global. Presiden AS Donald Trump mengatakan Kongres akan menyetujui paket penyelamatan pandemi itu setelah 3 November. "Kemunduran yang kita lihat adalah karena langkah risk-off akibat paket stimulus yang sekarang dikesampingkan," kata kepala strategi pendapatan tetap di Wisdom Tree Investments Kevin Flanagan, seraya menyebut ini membuat investor kecewa. Sementara itu, data kepercayaan konsumen AS di bulan Oktober tertinggal dari ekspektasi analis. "Penilaian konsumen terhadap kondisi saat ini membaik sementara ekspektasi menurun, terutama didorong oleh melemahnya prospek pekerjaan jangka pendek," kata Direktur Senior Indikator Ekonomi The Conference Board Lynn Franco dikutip dari AFP.