top of page

PT Equityworld | AS Disebut Menuju Resesi, Dow Futures Ambles 355 Poin

PT Equityworld | AS Disebut Menuju Resesi, Dow Futures Ambles 355 Poin PT Equityworld | Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street kontrak berjangka (futures) terkoreksi pada perdagangan Senin pagi (13/4/2020) waktu Indonesia di tengah kesepakatan organisasi negara-negara pengekspor minyak (OPEC) dan sekutunya (OPEC+) dalam memangkas produksi minyak mentah dunia. Penurunan indeks futures Wall Street ini juga terjadi saat investor yang terus mencermati perkembangan dari dampak ekonomi virus corona (Covid-19) yang kian terasa. Data perdagangan mencatat, Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) futures anjlok 355 poin, setelah dibuka turun sekitar 347 poin. Indeks S&P 500 dan Nasdaq 100 futures juga melemah pada pembukaan perdagangan. Penurunan indeks Wall Street futures ini terjadi di tengah Pemangkasan produksi ini menjadikannya pengurangan produksi terbesar dalam catatan Organization of the Petroleum Exporting Countries ini. Sementara itu, Presiden AS Donald Trump dalam cuitannya di Twitter mengatakan bahwa kesepakatan pemangkasan produksi minyak itu akan "akan menghemat ratusan ribu pekerjaan di bidang energi di Amerika Serikat." Dia juga menambahkan bahwa langkah itu akan "bagus untuk semua," melansir dari CNBC Internasional. Sebelumnya, harga minyak turun lebih dari 40% sejak awal Maret setelah OPEC yang dipimpin Arab Saudi dan OPEC+ yang didominasi Rusia gagal mencapai kesepakatan karena pandemi virus corona mengurangi prospek ekonomi global. Berita kesepakatan ini berhasil mengangkat kinerja sepekan bursa saham AS. Indeks Dow Jones melonjak 12,7%, S&P 500 melesat 12,1% dan menjadi kenaikan mingguan terbesar sejak 1974. bank sentral AS (Federal Reserves), guna memerangi penyebaran wabah virus corona. Anthony Fauci, Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular AS, mengatakan pada Minggu bahwa dia sangat optimistis wabah virus corona akan melambat di AS. Dia juga mengatakan beberapa negara bagian di AS juga akan dibuka kembali pada bulan depan setelah sebelumnya dikarantina (lockdown). Namun, Fauci menambahkan ini tidak berarti seluruh negara akan ke keadaan semula, seperti membalikkan tombol lampu. Kasus yang dikonfirmasi di AS saat ini berjumlah hampir lebih dari 550.000, lebih banyak dari negara lain di dunia, menurut data Universitas Johns Hopkins. Negara bagian New York menyumbang lebih dari 189.000 kasus, dengan angka kematian di AS dari virus corona ini mencapai 21.000 jiwa. "Berbagai upaya mitigasi untuk menahan penyebaran Covid-19 tampaknya berhasil. Apa yang terjadi selanjutnya sangat terlihat [dampaknya], "kata Marc Chaikin, CEO Chaikin Analytics, dikutip CNBC International. "Dengan waktu pembukaan kembali [lockdown] yang sedang diperdebatkan dan potensi efek ekonomi dari penutupan wilayah itu, kami mendesak investor untuk tetap waspada karena peristiwa yang terjadi." Chaikin mengingatkan bahwa reli yang terjadi di pasar baru-baru ini dapat membuat investor kecewa karena musim laporan keuangan akan dimulai. Harga Emas 24 Karat Antam Hari Ini, Senin 13 April 2020 | PT Equityworld Johnson & Johnson, JPMorgan Chase dan Bank of America adalah beberapa perusahaan yang dijadwalkan melaporkan laba pada pekan ini. Beberapa perusahaan telah menghapus panduan pendapatan mereka, mengingat besarnya efek virus corona. Bahkan beberapa emiten lainnya terpaksa memangkas perkiraan laba mereka. Meskipun terjadi reli pasar modal pada pekan lalu, rata-rata indeks utama masih turun di bawah rekor kenaikan 17% yang dicatatkan pada Februari lalu. Baik indeks Dow Jones maupun S&P 500 masing-masing turun 16,9% dan 13,7%, sepanjang tahun ini, sementara Nasdaq ambles lebih dari 9%. Satu sentimen lagi bagi bursa AS yakni prediksi resesi. Sebuah survei yang dirilis oleh National Association for Business Economics (NABE) menuliskan bahwa perekonomian AS sudah dalam resesi dan akan tetap terkontraksi lebih dalam selama semester I-2020. Hal ini diakibatkan mewabahnya virus corona. "Konsensus adalah PDB riil [produk domestik bruto' menurun pada tingkat tahunan sebesar 2,4% pada kuartal pertama 2020, dan akan menyusut pada tingkat tahunan sebesar 26,5% pada kuartal kedua," ujar Presiden NABE dan Kepala Ekonom KPMG Constance Hunter dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari Xinhuanet.

bottom of page