Equity World | Perang Dagang AS-Tiongkok Mereda, Harga Emas Turun
Equity World | Perang Dagang AS-Tiongkok Mereda, Harga Emas Turun Equity World | Harga emas Antam pada perdagangan hari ini turun Rp 2.000 per gram dari Rp 756 ribu per gram pada akhir pekan lalu menjadi Rp 754 ribu per gram. Penurunan harga emas Antam seiring harga emas dunia yang anjlok akibat meredanya perang dagang antara AS dan Tiongkok. Akhir pekan lalu, harga emas dunia turun lebh dari 1% akibat meredanya perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok. Harga emas di pasar spot turun 0,8% menjadi US$ 1.482.85 per ons, setelah sempat merosot 1,4% sebelumnya. Sementara itu, emas berjangka AS ditutup turun 0,8% ke US$ 1.488,7. "AS dan Tiongko tampaknya hampir mencapai kesepakatan. Setidaknya, perjanjian parsial perdagangan itu mengangkat sentimen investor untuk aset berisiko dan negatif untik aset aman (safe haven), termasuk emas," ujar Jim Wyckoff, Analis Senior Kitco Metals, seperti dikutip dari Reuters, Senin (14/10). Investor mengharapkan pembicaraan tingkat tinggi AS-Tiongkok yang menghasilkan kesepakatan perdagangan parsial aakan mengurangi perselisihan 15 bulan dan menunda kenaikan tarif AS yang dijadwalkan pekan depan. "Ada juga laporan bahwa Inggris dan Uni Eropa mungkin membuat beberapa kemajuan pada Brexit dan itu mengangkat semangat Eropa sehingga semua bekerja melawan pasar emas," tambah Wyckoff. Equity World Rembuk Dagang AS-China Tekan Emas Jadi Rp754 Ribu per Gram | Equity World Emas dalam mata uang poundsterling merosot sekitar 3% menjadi 1.163,22 pound per ons. Kesepakatan Brexit dapat diselesaikan pada akhir Oktober untuk memungkinkan Inggris meninggalkan Uni Eropa secara tertib, Perdana Menteri Irlandia Leo Varadkar mengatakan setelah apa yang disebutnya pertemuan yang sangat positif dengan Boris Johnson. Emas sering digunakan sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian politik dan ekonomi. Analis mengatakan, emas masih terlihat bullish baik secara fundamental dan teknis, dalam jangka panjang. "Saya tidak melihat aksi jual besar-besaran dalam emas di balik kesepakatan perdagangan jika ada. Ini sebenarnya akan positif dalam jangka panjang,” kata Fawad Razaqzada, Analis Pasar Forex.com. Menurut dia, jika Tiongkok membuat kesepakatan, permintaan negara itu untuk emas akan naik karena merupakan konsumen emas terbesar di dunia. Di antara logam mulia lainnya, paladium turun 0,2% menjadi US$ 1,696.30 per ounce, setelah mencapai rekor $ 1,705.84 pada hari sebelumnya. "Fundamental memproyeksikan kekurangan pasokan paladium ke pasar ke depan dan ketersediaan fisik sangat ketat saat ini," kata seorang analis yang berbasis di New York. Palladium digunakan oleh sektor otomotif dan kilang minyak karena sifat katalitiknya. Platinum turun 0,5% menjadi US$ 894,45 per ounce tetapi berada di jalur untuk kenaikan mingguan pertama dalam lima, sementara perak stabil di US$ 17,48. Sementara itu, mengutip situs logammulia.com, penurunan harga emas merata untuk seluruh produk emas yang dijual berdasarka bobot. Akhir pekan lalu, harga emas juga sempat turun hingga mencapai Rp 6.000 per gram.