Equity World | Timur Tengah Panas, Bursa Saham Asia Jadi Galau!
Equity World | Timur Tengah Panas, Bursa Saham Asia Jadi Galau! Equity World | Bursa saham utama kawasan Asia ditransaksikan bervariasi pada perdagangan hari ini. Pada pembukaan perdagangan, indeks Shanghai dan Kospi menguat masing-masing sebesar 0,35% dan 0,34%, sementara indeks Hang Seng dan Straits Times melemah masing-masing sebesar 0,51% dan 0,11%. Campur-aduk sentimen yang menyertai perdagangan di awal pekan membuat bursa saham Benua Kuning menjadi galau. Berbicara mengenai sentimen positif, ada hubungan AS-China yang kian mesra di bidang perdagangan. Menjelang akhir pekan kemarin, Kementerian Perdagangan China mengumumkan bahwa produk-produk agrikultur asal AS seperti kedelai dan daging babi akan dimasukkan ke dalam daftar produk yang diberikan pembebasan atas bea masuk tambahan, dilansir dari CNBC International. Pengumuman tersebut melengkapi pengumuman pada hari Rabu (11/9/2019) kala Kementerian Keuangan China mengumumkan daftar produk impor asal AS yang akan dibebaskan dari pengenaan bea masuk baru. Melansir CNBC International, ada sebanyak 16 jenis produk impor yang diberikan pembebasan oleh China, termasuk pakan ternak, obat untuk kanker, dan pelumas. Pembebasan ini akan mulai berlaku pada tanggal 17 September hingga September 2020. Pembebasan produk agrikultur asal AS dari bea masuk tambahan diumumkan pasca Presiden AS Donald Trump mengumumkan melalui media sosial Twitter bahwa kenaikan bea masuk bagi produk impor asal China yang sebelumnya dijadwalkan akan mulai berlaku pada tanggal 1 Oktober, diundur menjadi tanggal 15 Oktober. Untuk diketahui, bea masuk yang diundur tersebut merupakan bea masuk yang menyasar produk impor asal China senilai US$ 250 miliar. Pemerintahan Presiden Trump akan menaikkan bea masuk bagi produk senilai US$ 250 miliar tersebut menjadi 30%, dari yang sebelumnya 25%. Equity World Harga Emas Antam Masih Stabil | Equity World Trump mengungkapkan bahwa keputusan tersebut diambil berdasarkan permintaan dari Wakil Perdana Menteri China Liu He, beserta dengan fakta bahwa tanggal 1 Oktober merupakan peringatan ke 70 tahun dari lahirnya Republik Rakyat China. Beralih ke sentimen negatif, ada kondisi di timur tengah yang memanas. Pada akhir pekan kemarin, serangan menggunakan pesawat tanpa awak (drone) diluncurkan ke Arab Saudi dan menyebabkan kerusakan di kilang minyak terbesar dunia dan ladang minyak terbesar kedua di kerajaan tersebut. Akibat serangan tersebut, Saudi Aramco terpaksa memangkas produksinya hingga sekitar 50%. Walau kaum pemberontak Houthi yang berasal dari Yemen sudah mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut, AS menuduh Iran sebagai dalangnya, sebuah tuduhan yang sudah dibantah sendiri oleh Iran. Perkembangan tersebut sangat mungkin membuat AS menyerang Iran. Untuk diketahui, tensi antar kedua negara memang sudah memanas dalam beberapa waktu terakhir.