Equityworld Futures | China Siapkan Stimulus Otomotif, Wall Street Dibuka Menguat
Equityworld Futures | China Siapkan Stimulus Otomotif, Wall Street Dibuka Menguat Equityworld Futures | Bursa saham Amerika Serikat (AS) menguat pada perdagangan Selasa (27/8/2019) setelah investor mencerna perkembangan terbaru perang dagang antara AS dan China dan rencana Beijing menyiapkan stimulus di sektor otomotif. Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 0,5% (118,11 poin) pada sesi pembukaan pukul 08:30 waktu setempat (20:30 WIB) sebelum surut 30 menit kemudian ke 0,42% (107,76 poin) ke 26.006,59. Di sisi lain indeks S&P 500 menguat 0,51% (14,4 poin) ke 2.892,48 sedangkan indeks Nasdaq tumbuh 0,6% (46,85 poin) ke 7.900,31. Dari sisi fundamental, sentimen pasar terangkat setelah China mengumumkan kebijakan yang ditujukan untuk mendorong konsumsi, termasuk kemungkinan mencabut restriksi pembelian mobil baru. Merespons kabar tersebut, saham Ford Motor dan General Motors menguat 0,6% dan 0,4% pada pembukaan pasar. Sementara itu, saham Fiat Chrysler dan Ferrari melonjak lebih dari 1%. Kenaikan saham tersebut terjadi setelah Presiden AS Donald Trump menyatakan ekspektasinya bahwa AS akan meneken kesepakatan perdagangan dengan China, dengan mendasarkan argumennya pada kondisi ekonomi Negeri Panda yang kian terjepit. Di sisi lain, China juga telah menyerukan resolusi untuk mengatasi pertikaian dagang tersebut. Namun, klaim Trump di forum G-7 yang menyebutkan China telah menelpon negosiator AS justru dipertanyakan Pemimpin Redaksi The Global Times, Hu Xijin, yang mencuitkan bahwa negosiator kedua pihak tidak berbincang via telepon. Hu bekerja untuk People's Daily, yang merupakan koran resmi Partai Komunis China (PKC). Equityworld Futures Sinyal Resesi Menguat Lagi, Wall Street Kembali Anjlok | Equityworld Futures Mark Newton, anggota dewan penasihat Newton Advisors, menilai investor harus tetap waspada meski Wall Street telah menguat pada Senin. "Menyusul masih kurangnya perkembangan terbaru mengenai perang dagang China, kenaikan saham pada Senin tak perlu disikapi terlalu serius." Pada Jumat pekan lalu China mengenakan tarif baru terhadap produk AS senilai US$75 miliar, termasuk produk otomotif. Geram dengan itu, Trump menaikkan tarif atas produk China dan juga memerintahkan perusahaan AS untuk merelokasi pabriknya dari China. Mantan taipan properti itu mengatakan akan menaikkan tarif terhadap produk China senilai US$250 miliar, dari semula 25% menjadi 30%. AS juga akan memberlakukan tarif terhadap produk China lainnya senilai total US$ 300 miliar dari semula 10% menjadi 15%.