top of page

Equity World | Data Ekonomi Mengecewakan, Bursa Saham Asia ke Zona Merah

Equity World | Data Ekonomi Mengecewakan, Bursa Saham Asia ke Zona Merah Equity World | Mayoritas bursa saham utama kawasan Asia menutup perdagangan hari ini di zona merah: indeks Shanghai turun 0,03%, indeks Straits Times turun 0,04%, dan indeks Kospi turun 0,36%. Aksi ambil untung melanda bursa saham utama kawasan Asia. Maklum, pada perdagangan kemarin (1/7/2019) penguatan yang dibukukan berada di kisaran satu hingga dua persen, sehingga kini pelaku pasar tergiur untuk mencairkan keuntungannya. Kemarin, bursa saham Benua Kuning melesat seiring dengan ademnya hubungan AS-China di bidang perdagangan. Sekedar mengingatkan, pasca berbincang sekitar 80 menit di sela-sela gelaran KTT G20 di Osaka, Jepang, Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping menyetujui gencatan senjata di bidang perdagangan sekaligus membuka kembali pintu negosiasi yang sempat tertutup. Dilansir dari CNBC International, kedua negara secara terpisah mengumumkan bahwa mereka telah setuju untuk tak saling mengenakan bea masuk baru terhadap produk impor dari masing-masing negara. Media milik pemerintah China Xinhua menyebut bahwa kedua pimpinan negara setuju "untuk memulai kembali negosiasi dagang antar kedua negara dengan dasar kesetaraan dan rasa hormat." Lebih lanjut, Trump menyebut bahwa China akan membeli produk-produk agrikultur asal AS dalam jumlah besar. "Kami menahan diri dari (mengenakan) bea masuk dan mereka akan membeli produk pertanian (asal AS)," tutur Trump, dilansir dari CNBC International. Selain karena aksi ambil untung, kehadiran aura negatif terkait dengan hubungan dagang AS-China ikut memantik aksi jual di bursa saham Benua Kuning. Pasca bertemu dengan Xi di sela-sela gelaran KTT G-20, Trump mengatakan bahwa AS meringankan sanksi yang sebelumnya dibebankan kepada raksasa pembuat perangkat telekomunikasi asal China, Huawei. "Salah satu hal yang akan saya izinkan adalah - banyak orang terkejut bahwa kami mengirim dan menjual banyak sekali produk ke Huawei yang pada akhirnya diproduksi menjadi berbagai macam hal - dan saya katakan oke, kami akan tetap menjual produk tersebut," kata Trump, dilansir dari CNBC International. Sebelumnya pada bulan Mei, AS memasukkan Huawei ke dalam daftar hitam yang membuat perusahaan-perusahaan asal AS tak bisa menjual atau mentransfer teknologi yang mereka miliki ke Huawei tanpa adanya lisensi khusus. Namun ternyata, pelonggaran sanksi yang diberikan AS tak sesignifikan yang sebelumnya diisyaratkan oleh Trump. Penasihat Ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow menyebut bahwa pemerintah AS tidak mengeluarkan Huawei dari daftar hitam dan pihaknya hanya akan menerbitkan izin lebih banyak bagi perusahaan asal AS untuk menjual produknya ke Huawei selama produk tersebut tak membawa ancaman bagi kemanan nasional AS. "Huawei akan tetap masuk dalam daftar hitam di mana akan ada kontrol ekspor yang ketat dan dalam hal yang berkaitan dengan kemanan nasional maka tak akan ada izin yang diterbitkan (bagi perusahaan AS untuk berbisnis dengan Huawei)," kata Kudlow dalam wawancara dengan Fox News, dilansir dari CNBC International. Equity World Bursa Saham Asia Dibuka Rontok! Apa Pemicunya? | Equity World Selain itu, aksi jual di bursa saham regional juga dipicu oleh rilis data ekonomi yang mengecewakan. Kemarin, Manufacturing PMI China periode Juni 2019 versi Caixin diumumkan di level 49,4, lebih rendah ketimbang konsensus yang sebesar 50, seperti dilansir dari Trading Economics. Sebagai informasi, angka di bawah 50 menunjukkan bahwa aktivitas manufaktur mengalami kontraksi jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Manufacturing PMI China bulan lalu yang sebesar 49,4 merupakan yang terendah sejak awal tahun. Beralih ke Korea Selatan, kemarin ekspor periode Juni 2019 diumumkan jatuh hingga 13,5% secara tahunan, lebih dalam dibandingkan dengan konsensus yang hanya memperkirakan kontraksi sebesar 12%, dilansir dari Trading Economics. Sementara itu, impor melemah 11,1% secara tahunan, juga lebih dalam ketimbang konsensus yang sebesar 10,1%.

bottom of page