Equityworld Futures | Bursa Pagi: Asia Mixed, Tekanan Koreksi Bebani Peluang Laju IHSG
Equityworld Futures | Bursa Pagi: Asia Mixed, Tekanan Koreksi Bebani Peluang Laju IHSG Equityworld Futures | Bursa saham Asia pagi ini, Selasa (23/4) dibuka menguat, melanjutkan tren penutupan indeks di bursa saham Wall Street yang bergerak naik menjelang laporan keuangan sejumlah emiten besar. Bursa saham utama Eropa masih tutup, merayakan Paskah. Harga minyak berlanjut menguat pada pembukaan pasar Asia. Mengawali perdagangan saham hari ini, bursa saham Australia dibuka kembali dengan mencatatkan kenaikan indeks ASX 200sebesar 0,26%. Saham sektor energi melonjak sekitar 1,34% terangkat oleh kenaikan harga minyak. Indeks berlanjut melaju 0,68% (42,40 poin) ke level 6.302,20 pada pukul 8:10 WIB. Pada jam yang sama indeks Nikkei 225, Jepang bergerak melemah 0,13% (-29,07 poin) ke posisi 22.188,83, setelah dibuka menguat 0,2%, saham Softbank Group melompat 1,26%. Indeks Topix juga dibuka naik 0,35%. Indeks Kospi, Korea Selatan, dibuka bertambah 0,18%, saham SK Hynix melaju 0,87%, namun berlanjut sedikit melemah 0,03% di level 2.216,09. Indeks Hang Seng, Hongkong dibuka merosot 0,60% (-180,31 poin) ke level 29.782,95 pada pukul 8:35 WIB. Indeks Shanghai Composite, China melemah 0,10% ke posisi 3.211,87. Pembukaan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) hari ini dihadapkan pada trenpergerakanindeks di bursa saham Wall Street danAsia yang bervariasi, setelah terbenam di zona merah sepanjang sesi perdagangan kemarin. IHSG ditutup anjlok 1,42% ke level 6.414, investor asing tercatat net buy Rp56,36 miliar. Beberapa analis memperkirakan, pergerakan IHSG hari ini akan bertahan dalam pola kenaikan jangka panjang, dan masih berpeluang untuk berbalik arah didukung capital inflow. Secara teknikal, sejumlah indikator pergerakan indeks memperlihatkan adanya potensi koreksi lanjutan mengarah ke zona jenuh jual. Tim Riset Indo Premier berpendapat,menguatnya harga minyak mentah dan relatif stabilnya nilai tukar rupiah pasca pemilu, serta mulai dirilisnya laporan keuangan emiten di 1Q2019, diprediksi akan menjadi sentimen positif di pasar. Sementara itu bervariasinya indeks bursa global juga akan menjadi tambahan katalis positif. IHSG diprediksi akan bergerak bervariasi cenderung menguat dengan rentang support di level 6.340dan resistance di 6.480. Beberapa ekuitas yang direkomendasikan, antara lain; Saham : MEDC (Buy, Support: Rp835, Resist: Rp905), BSDE (Buy, Support: Rp1.425, Resist: Rp1.470), MIKA (Buy, Support: Rp1.975, Resist: Rp2.020), ACES (Buy, Support: Rp1.640, Resist : Rp1.680). ETF : XBLQ ( SELL , Support: Rp490, Resist: Rp507), XPLC ( SELL , Support: Rp513, Resist: Rp532), XPDV ( SELL , Support: Rp491, Resist: Rp506). Amerika Serikat dan Eropa Perdagangan saham di bursa Wall Street pagi tadi berakhir sedikit menguat pada awal pekan yang akan diwarnai rilis laporan keuangan sejumlah emiten kakap. Harga saham terkait minyak melesat seiring melonjaknya harga minyak. Analis melihat empat hari mendatang sebagai periode paling kritis untuk laporan keuangan kuartal pertama. Daftar perusahaan yang akan merilis kinerjanya antara lain Amazon, Boeing, Facebook, Procter & Gamble dan Exxon Mobil. FactSet memproyeksikan, laba per saham emiten S&P 500 menurun 3,9% pada kuartal pertama. Saham Boeing anjlok sekitar 1,3% setelah pekerja di pabrik jet 787 perusahaan itu diberitakan mengeluhkan proses produksi dan praktik keselamatan yang buruk. Produsen minyak Marathon Oil dan Apache melesat 6,6% dan 3,4% setelah Gedung Putih mengumumkan tidak akan lagi mengizinkan keringanan bagi negara-negara pengimpor minyak Iran. Kimberly-Clark, produsen kertas tisu melonjak 5,4% setelah melaporkan kenaikan laba bersih kuartal I hampir 400%. Tesla Motors merosot 3,9% setelah viralnya video yang menunjukkan salah satu mobilnya tiba-tiba terbakar di Shanghai. Dow Jones Industrial Average melemah 0,18% (-48,49 poin) menjadi 26.511,05. S&P 500 menguat 0,1% (2,94 poin) di posisi 2.907,97. Nasdaq Composite bertambah 0,22% (17,20 di poin) di level 8.015,26. Harga ETF saham Indonesia ( EIDO ) di New York Stocks Exchange turun 1,69% menjadi USD26,22. Nilai Tukar Dolar AS Nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York pagi tadi berakhir melemah dalam perdagangan yang relatif tipis. Pasar keuangan di Australia, Hong Kong dan banyak negara besar di Eropa tutup pada sesi Senin karena libur Paskah. Lonjakan harga minyak mendongkrak mata uang sejumlah negara penghasil minyak, seperti dolar Kanada dan rubel Rusia. Dolar mendapatkan dorongan dalam beberapa pekan terakhir karena kenaikan bertahap imbal hasil US Treasury 10-tahun dan tanda-tanda penguatan ekonomi AS, termasuk penjualan ritel yang lebih baik dari perkiraan pada Maret. Pasar menunggu laporan PDB AS yang akan dirilis Jumat besok.Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang negara maju turun 0,09% menjadi 97,287. Nilai Tukar Dolar AS di Pasar Spot Currency Value Change % Change Time (ET) Euro (EUR-USD) 1.1260 0.0003 +0.03% 7:38 PM Poundsterling (GBP-USD) 1.2982 0.00 0.00% 7:38 PM Yen (USD-JPY) 111.93 -0.01 -0.01% 7:38 PM Yuan (USD-CNY) 6.7121 0.0079 +0.12% 11:29 AM Rupiah (USD-IDR) 14,078.00 33.50 +0.24% 4:56 AM Sumber : Bloomberg.com, 22/4/2019 (ET) Komoditas Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea di bursa komoditas New York Mercantile Exchange dan London ICE Futures Exchanges hingga pagi bergerak naik, melonjak lebih dari 2,5%, Senin, ke level tertinggi 6 bulan. Kekhawatiran terhadap ketatnya pasokan global semakin meningkat setelah AS mengumumkan larangan ekspor minyak Iran. Mulai 1 Mei, Washington akan menghapus semua keringanan yang memungkinkan delapan negara - China, India, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Turki, Italia dan Yunani - untuk membeli minyak Iran tanpa menghadapi sanksi AS. Iran mengatakan keputusan untuk tidak memperbarui keringanan tersebut "tidak memiliki nilai". Arab Saudi mengatakan akan berkoordinasi dengan produsen lain untuk memastikan pasokan minyak mentah yang memadai dan pasar tetap seimbang. Walau Indeks Shanghai Anjlok, Bursa Saham Asia Tetap Hijau | Equityworld Futures Equityworld Futures Harga minyak mentah berjangka Brent naik USD2,07 (2,88%) menjadi USD74,04 per barel. Harga minyak mentah berjangka WTI naik USD1,70 (2,66%) menjadi USD65,70 per barel. Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange pagi tadi berakhir relatif stabil, bertahan di atas level terendah hampir empat bulan, didukung depresiasi dolar. Larangan ekspor minyak mentah Iran lebih lanjut oleh Washington memiliki risiko geopolitik sehingga mengangkat harga emas.Kepemilikan SPDR Gold Trust, ETF emas terbesar di dunia, turun menjadi 751,68 ton pada Kamis lalu, level terendah sejak akhir Oktober. Harga perak naik 0,6% menjadi USD15,02 per ounce, platinum turun 0,8% menjadi USD893,50, dan palladium anjlok 2,8% menjadi USD1.382,18 per ounce. Harga emas di pasar spot naik 0,1% menjadi USD1.275,62 per ounce. Harga emas berjangka naik USD1,60 menjadi USD1.277,60 per ounce.